Ana Uhibbukum Fillah

Rabu, 14 April 2010

Robohnya Dakwah di Tangan Para Da’i

Robohnya Dakwah di Tangan Para Da’i

Untuk sebuah perjuangan, dakwah ataupun jihad, kaderisasi dan semangat yang kurang adalah sebuah hambatan utama.
Kader-kader yang tidak kompeten, kurang gesit dsb, menyebabkan kurang kuatnya bangnann dakwah.
Taat bin Malik adalah seorang pejuang yang tangguh dan penuh semangat. Tapi, kadang hasutan yang membuat seseorang tak sadar dirinya berada pada genggaman setan. Akhirnya beliau banyak sekali alasan untuk tidak ikut barisna pertama. Karena beliau mengira dan berpikir bisa mengejar padahal akhirnya malah tertinggal. Selain itu bisikan dari setan untuk tinggal bersama 2 istrinya yang cantik. Kalau dipikir hubungan suami istri sudah pasti disebut ibadah. Terus kalo meninggalkan dakwah apakah benar??? Mungkin memang itu adalah salah satu penyebab robohnya bangunan dakwah. Terus bagaimanakah kita?
Kita belum menikah, kita beda dengan Taat bin Malik. Kita tidak bisa hanya dengan alasan sepele langsung meninggalkan dakwah, sedangkan beliau saja yang sudah tentu karena istrinya karena hubungan yang halal penyebab robohnya bangunan dakwah. Apakah kita benar melontarkan alasan2 yang kurang benar.
Kita wajib berdakwah, di kampus, di rumah, di kos, dan pastinya di lingkungan yang sekarang kita tempati.
Apakah hanya karena masalah kecil males untuk bergerak. Apakah kita yang akan merobohkan bangunan dakwah itu sendiri?
“Asslm. Ukhti. Nanti sore ba’da ashar syuro di selasar MMU. Wajib dateng!!!”
“wa’alaikumussalam, pak. Afwan. Saya tidak bisa dating syuro. Sudah ada rencana mudik nanti sore”
Tidak pantaskah jika aku bela temen. Apakah kita mesti terlalu idealisme? Bukankah dakwah pertama diterapkan pada diri sendiri dan keluarga? Tidak syar’ikah alasan untuk mudik? Loh, apalagi kok mengira cumin kangen-kangenan doing.
Mungkin saya ga mudik seperti halnya temen saya, saya merasakan ebtapa rindunya, betapa pengen ketemu dengan orang tua, Rhidho orang tua, rhidho Allah juga kan? Saya memang jarang sekali mudik. Mungkin sekali dua kali kalau lagi Ramadhan ato liburan semester. Komunikasi saya dnegan orang tua sekarang ini adalah melalui telp. Itupun sangat jarang banget. Mungkin cuman sebulan seklai. Itupun juga rata-rata ngomong cuman 2 menitan. Paling-paling cuman Tanya gimana kabar? Duitnya masih blom? Kapan dikirim? Kabar rumah baik2 saja. Sampai-sampai hafal yang mau diomongin ibu ketika telp. Mesti itu-itu mulu. Ga bisa aku ngomong banyak-banyak. Sebenernya saya pengen sekali cerita kepada beliau, cerita tentang aktivitas di kampus, cerita di kos dan cerita semuanya. Aku pengen membagi senang dan sedih. Pengeeen sekali…
Menurut saya kurang tepat kalau pak bilang cuman kangen-kangen doing. Enggak!!! Bukankah dakwah tidak hanya di kampus? Apakah ga aneh ketika di kampus baik2 aja sedang kos berantakan seperti yang sekarang mungkin aku alami. Astaghfirullah!!!
Di kampus kita dengan semangatnya bilang: jihad!!! Jihad!!! Jihad!!! Palestina gini!! Palestina gitu!!! Tapi, kampus berantakan!! Kos ambrul adul !!! aduh!!! Tidaaakkkkk!!!!
Well, mungkin aku aja yang terlalu ngeyel. Dakwah adalah emngajak ke kebaikan dan mencegah ke kemungkaran. So, pasti ga hanya mengajak ke kebaikan saja kan. Mencegah kemungkaran juga dapat dikatakan dakwah kan??? Kadang memang berpikir. Ruh jihadku kelontongan, ruh jihadku kosong, ruh jihadku kering. Karena aku sendiri sebenarnya belum paham yang namanya jihad yang benar seperti apa. Setauku, dengan ilmu yang kita punya dengan apapaun yang kita punya kita wajib jihad. So, diharapkan kita kompeten pada ilmu kita yang sangat dibutuhkan untuk berjihad. Jihad enggak mesti iktu perang kan? Diri ini blom terlatih untuk berjihad. Karena selama ini memang tugas utamaku adalah belajar dan belajar. Itulah yang telah dimanahkan kepadaku. Dan sedih sekali ketika aku merasa mengeewakan orang tua, mengecewakan keluargaku.
Apakah mungkin aku terlalu meremehkan sesuatu? Enggak!! Sebenernya aku sadar, jalan ini sungguh sanagt sulit!!!
Astaghfirullah… afwan kalau saya penyebab pertengakaran itu, penyebab perdebatan itu. Kita mungkin memang punya cara pandang yang berbeda. So, mungkin dengan perdebatan itu saya bisa meluruskan niat dan paham benar tentang jihad itu sendiri. Kenapa setiap akali ketemu kok marah-marah, berantem ?? benar2 aku blom paham dansemoga cepat paham. Amiiin.
Kenapa tho?? Kok idealisme banget? OK!!! Sekarang yang penting kita lebih bersemangat lagi untuk bergerak!! Masih banyak hal yang belum kita dapatkan !!! saya sangat mengharapkan masukan dari temen-temen semua. Biar aku ga lengah serangan musuh!!! Semangat!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RG-UG PPI 96 BLOG's Fan Box

RG-UG PPI 96 BLOG on Facebook