Ana Uhibbukum Fillah

Kamis, 08 April 2010

GROUP NASYID PPI96

SHOUTUL MAHABBAH TEAM NASYID

~ SHOUTUL MAHABBAH ~
Membicarakan dakwah, kita perlu mencatat bahwa tantangan dakwah di masa mendatang bukan sekedar masalah kontinuitas-kuantitatif tetapi juga menuntut masalah kontinuitas-kualitatif. Hal ini disebabkan perbedaan kondisi zaman, diantaranya...


PENDAHULUAN

Bismillahirrahmanirrahim Tiada Tuhan kecuali Alloh Meyakini ke-Esaan Alloh (Unity of Godhead) bermakna bahwa Alloh menjadi sumber seluruh kehidupan dan menjadi tujuan akhir pengabdian mahluk termasuk manusia. Dalam usaha menegakkan Tauhid baik dalam arti sempit maupun luas maka dakwah atau menurut bahasa sederhana adalah menyebar kebajikan dan mencegah kebatilan adalah sebuah keniscayaan bagi setiap manusia.
Membicarakan dakwah, kita perlu mencatat bahwa tantangan dakwah di masa mendatang bukan sekedar masalah kontinuitas-kuantitatif tetapi juga menuntut
masalah kontinuitas-kualitatif. Hal ini disebabkan perbedaan kondisi zaman, diantaranya:
Pertama, ledakan arus informasi sebagai akibat kemajuan teknologi komunikasi dan transformasi. Padahal dakwah sangat erat hubungannya dengan menjual informasi (baca: pertarungan informasi).
Kedua, adanya kecenderungan bahwa manusia semakin, mendewakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita selaku muslim tentu setuju bahwa posisi ilmu pengetahuan dan teknologi penting tapi kitapun perlu menyadari bahwa temuan-temuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi tanpa arah jika tidak dibarengi dengan dimensi-dimensi keagamaan (iman dan taqwa).
Ketiga, kondisi sekularisme pada sebagian besar umat. Akhir-akhir ini kita dihadapkan pada kecenderungan kehidupan matrerialisme yang praktis menjadi corak. Pada era sekarang kriteria keberhasilan seseorang akan diukur dengan ukuran tunggal: keberhasilan materialistic, kecenderungan ini menggiring manusia pada pengunggulan materi diatas dimensi-dimensi rohani.
Keempat, terjadinya proses degradasi norma-norma ahlak yang cukup cepat. Kondisi-kondisi diatas langsung maupun tidak, mempengaruhi pada pola, strategi dan cara berdakwah baik secara individu maupun berjamaah. Untuk itu kami sebagai pribadi maupun bagian kecil ummat merasa terpanggil untuk ikut beramar maĆ¢’ruf nahi munkar melalui senandung lagu islami (Nasyeed) Dengan nasyeed inilah sedikit banyak berharap dapat memberikan corak atau nuansa tersendiri bagi perkembangan pola, strategi, dan cara berdakwah minimalnya bagi diri kami sendiri dalam menghadapi kondisi zaman seperti sekarang ini. Mudah-mudahan Alloh selalu meluruskan niat kami dengan segala keterbatasan.

LATAR BELAKANG SHOUTUL MAHABBAH
sebuah nama team nasyeed yang lahir di kota GARUT, di kawasan WARPEUT(SUKARAJA-BANYURESMI. Kelahirannya diawali dari ide salah seorang personil yang bercita-cita ingin membentuk sebuah grup vokal, Islami yang benar-benar mengedepankan kualitas. Adalah sebuah fenomena yang nyata ketika selama ini grup vokal yang mensyiarkan islam, belum benar-benar memberikan persembahan terbaik dalam penampilannya. Atas pertimbangan tersebut maka dibentuklah sebuah grup vokal yang tentunya melalui proses penyaringan dan pertimbangan yang disesuaikan berdasarkan tujuan. Seiring proses waktu, akhirnya terseleksi tiga orang yang diperkirakan representative. Hingga akhirnya tergabung menjadi empat orang, yang kemudian terbentuk sebuah grup dengan nama SHOUTUL MAHABBAH Secara sekilas orang mengucapkan seperti bahasa ARAB yang artinya adalah suara cinta, hal tersebut adalah salah satu tujuan, agar grup ini mampu masuk dalam segala kalangan khususnya teenagers. Konsep yang dipersembahkan oleh shoutul mahabbah, diharapkan dapat menjadi icon anak muda muslim, untuk menjadi bangga dengan kesenian islam yang selama ini terkesan kuno atau ketinggalan jaman, maka dengan dibentuknya grup ini diharapkan menepis anggapan para anak muda muslim untuk berani bangga dengan budaya yang sesuai agamanya.

Nama shoutul mahabbah diambil dari kata shoutul yang artinya "suara"dan mahabbah yang artinya "cinta"
Dalam ayat tersebut disampaikan bahwa setiap urusan akan kembali hanya kepada Allah. Adapun Tashiru merupakan kependekan kata dari Taat syariat Islam, Rindu Ukhkuwah.

VISI TEAM
Menjadikan nasyid sebagai salah satu media dakwah dan alternatif hiburan islami yang mudah mudahan dapat selalu diterima di segala kalangan Muslim.

MISI TEAM Intern
Melakukan latihan dan pembaharuan diri personil secara intensif sebagai langkah untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam hal religi, profesionalisme, dll. Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kekompakkan team baik personil maupun manajemen Ekstern Mengisi acara yang diadakan oleh pihak pengundang. Membuat acara-acara / konsep acara untuk PHBI sebagai sarana penggalian potensi diri dan sekaligus untuk memperluas jangkauan dakwah. Menyisipkan himbauan-himbauan ketika mengisi acara sebagai sarana marifatullah
Motto / Tekad "mencari sebuah makna"

Data Personil :
Ihsan firmansyah (sHan )
Muzakki musfir ( njak )
Agus safrudin ( NggUs )
Shidik Amin( idik)


contac person SHOUTUL MAHABBAH
sahabat, agar memudahkan komunikasi grup nasyid SH
OUTUL MAHABBAH, Sahabat bisa menghubungi yaitu:

sdr. ALFIN - manajer
http://jurnalsantri.blogspot.com
http://rg-ug96.blogspot.com
/facebook kami shoutul mahabbah
IHSAn 081322790619/zaid_ikhsan@yahoo.co.id

1 komentar:

RG-UG PPI 96 BLOG's Fan Box

RG-UG PPI 96 BLOG on Facebook